top of page

Origin News #5 : Beyond the Can: Why Red Bull uses Sponsorships as their way of Marketing

Writer's picture: MSS FEB UIMSS FEB UI


Red Bull bermula di Thailand dengan sebuah minuman bernama Kratingdaeng yang berarti “Red Bull” di dalam bahasa inggris. Red Bull merupakan salah satu merek minuman energi yang paling terkenal di dunia. Minuman tersebut dibuat oleh Chaleo Yoovidhya dari Thailand, kemudian menarik perhatian seorang pengusaha dari Austria, Dietrich Mateschitz yang membawa produk tersebut ke pasar negara barat. Pada tahun 1984, Mateschitz bekerja sama dengan Yoovidhya, kemudian menghasilkan Red Bull GmbH. Dengan tagline ikonik “Red Bull Gives You Wings”, Red Bull mencerminkan bahwa mereka tidak hanya menjual produk fisik, tetapi juga inspirasi dan komunitas. Selain itu, branding pada tagline mereka yang menjadikan simbol keberanian, kebebasan, dan semangat untuk meraih sesuatu yang diluar batasan mereka.



Apa yang membuat Red Bull menjadi leading brand minuman berenergi? Salah satunya berasal dari keberhasilan strategi marketing yang mereka lakukan. Red Bull dikenal sebagai minuman yang enerjik dan meningkatkan adrenalin konsumennya. Red Bull secara khusus memilih olahraga-olahraga yang menantang limit seseorang, mencerminkan keberanian, dan menggunakan adrenalin yang tinggi, seperti Formula 1 dan MotoGP. Kemudian, keterlibatan mereka di acara E-sport dan dance competition memperluas jangkauan mereka ke generasi muda dan komunitas kreatif. Selain itu, Red Bull memiliki eksistensi yang kuat pada sosial media mereka. Red Bull Media House, anak perusahaan dari Red Bull, menghasilkan konten yang menitikberatkan pada nilai mereka tanpa secara langsung mempromosikan produk mereka. 


Lalu, mengapa Red Bull memilih sponsorship sebagai salah satu strategi pemasaran mereka? Sponsorship ini bukan hanya tentang promosi produk, tetapi juga mencerminkan nilai dan filosofi Red Bull sebagai brand yang mendukung energi dan keberanian. Sponsorship membantu Red Bull memperkuat posisi mereka sebagai simbol gaya hidup berani dan aktif. Ketika konsumen melihat Red Bull di suatu acara atau terhubung dengan atlet terkenal, hal tersebut akan memperluas eksposur global bagi Red Bull. Acara dan atlet yang mereka sponsori juga dapat menghasilkan konten menarik, seperti video aksi ekstrem, dokumentasi kompetisi, atau wawancara eksklusif. Hal tersebut menjadi investasi jangka panjang yang dilakukan oleh Red Bull untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin produk minuman berenergi dan simbol energi dan keberanian.


Tentunya, ada biaya yang harus Red Bull keluarkan untuk melakukan strategi pemasaran tersebut. Meskipun, Red Bull tidak membagikan secara resmi terkait dengan anggaran pemasaran mereka, tetapi diestimasikan bahwa Red Bull mengeluarkan biaya sekitar 25% dari keuntungan tahunannya. Namun, apakah strategi tersebut profitable? Tentunya banyak faktor yang dapat mempengaruhi keuntungan suatu perusahaan secara keseluruhan. Red Bull dilaporkan menghasilkan margin keuntungan dari produk utamanya, dengan biaya produksi sekitar $0,09 per kaleng, tetapi dijual seharga $1,87 untuk grosir, yang memungkinkan adanya pemasukan timbal balik. Di sisi sponsorship, contohnya Red Bull Racing, Formula 1, sponsorship revenue mereka mencapai lebih dari $226 juta, bersama dengan investor terbesar mereka yaitu Oracle, sebuah perusahaan teknologi komputer multinasional, yang berinvestasi sebesar $60 juta setiap tahun. Selain sponsorship di bidang olahraga, seperti industri gaming dan musik, Red Bull telah menghasilkan peningkatan kesadaran sponsor hingga 79% dan kenaikan niat pembelian hingga 37% di antara target audiens.


(1) Red Bull Homeground, turnamen esports untuk Valorant, https://www.redbull.com/int-en/red-bull-home-ground-announcement

(2) Jonatan Christie, pemain bulu tangkis Indonesia, https://www.redbull.com/id-id/athlete/jonatan-christie-2022-04-04

(3) Max Verstappen. Formula 1 Red Bull Racing driver, https://www.redbull.com/id-id/max-verstappen-numbers-records

(4) Molly Carlson dan Aidan Heslop, Red Bull Cliff Diving, https://www.redbullcontentpool.com/international/CP-P-1075408


Meskipun strategi sponsorship Red Bull dapat dikatakan sukses, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, baik dalam pelaksanaannya maupun dalam dampaknya terhadap finansial bisnis. Terkait dengan biaya yang tinggi, pembayaran sponsorship Red Bull meningkat 36% dan melebih $1.05 miliar untuk pertama kalinya. Selain itu, ketergantungan pada kesuksesan acara atau atlet yang mereka sponsori juga terkait sangat erat. Hal tersebut dapat berdampak pada citra Red Bull ketika menghadapi suatu kontroversi atau kegagalan. Meskipun konten yang dihasilkan dari sponsorship sangat efektif, ada risiko bahwa konsumen akan merasa bosan jika pendekatan ini terlalu sering digunakan tanpa melakukan inovasi di masa depan. Selain itu, Red Bull juga berisiko lebih sering dikenal karena acara atau sponsornya daripada produknya sendiri. Hal tersebut dapat mengalihkan fokus konsumen pada minuman energi sebagai produk utama mereka. Kemudian, sponsorship merupakan investasi jangka panjang, sehingga sulit untuk mengukur Return on Investment (ROI) pada produk dalam waktu singkat. Dengan demikian, Red Bull harus terus menyesuaikan strateginya untuk meminimalkan risiko yang dapat terjadi.


Di samping keseluruhan kelebihan dan kekurangan dari strategi sponsorship Red Bull, hal tersebut masih relevan untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar minuman berenergi di tengah persaingan yang semakin ketat. Namun, keberlanjutan strategi tersebut bergantung pada inovasi dan adaptasi terhadap tren konsumen. Jika Red Bull dapat terus berinovasi dan beradaptasi, strategi ini kemungkinan besar akan tetap relevan. Baik dalam produk maupun cara mereka menyampaikan pesan pemasarannya dengan memastikan bahwa strategi tersebut selaras dengan nilai dan preferensi konsumen. Oleh karena itu, kunci keberhasilan Red Bull adalah kemampuan untuk tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga dalam menciptakan tren baru. Dengan demikian, Red Bull memiliki potensi besar dalam menjaga relevansi, memperluas pengaruh mereka sebagai brand, dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri minuman berenergi.



Referensi:

kgi-admin. (2023, June 26). Top ten current sponsor partners of Red Bull Racing. Sportcal. https://www.sportcal.com/data-insights/top-10-sponsor-partners-red-bull-racing/?cf-view

The Redbull business model - How does Redbull make money? (n.d.). Finty. https://finty.com/us/business-models/redbull/










22 views0 comments

Comments


bottom of page